Kisah inspiratif Inky Johnson akan membawa kita untuk belajar memahami bagaimana jika impian kita selama ini sirna dalam sekejap. Bagaimana jika Tuhan menjawab doamu dengan cara-Nya?
Inky Johnson lahir dalam keluarga yang sangat sederhana. Bahkan dia harus tinggal di sebuah rumah berkamar 2 dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 14 orang.
Keadaan inilah yang mendorong semangat Inky untuk bisa melakukan sesuatu demi perubahan hidup keluarganya, orang tuanya. Inky Johnson gemar bermain sepakbola. Tiada hari yang dia habiskan dengan lebih banyak berlatih sepakbola.
Inky Johnson pun diproyeksikan akan menjadi tim NFL (Liga Sepakbola Amerika) jika dia berhasil melewati 10 pertandingan lagi. Alasan itulah Inky lebih giat berlatih sepanjang hari. Bola selalu berada di tangannya. Dia rela bangun jam 4 pagi untuk berlari 2 mill, dan pulang sekolah dia berlatih sepakbola. Bahkan di dalam rumahpun dia coba memantulkan bolanya ke plafon untuk belajar posisi menangkap bola yang bagus dari segala sisi.
Hanya tinggal 8 kali pertandingan lagi dan kejadian itu tiba-tiba terjadi. Inky Johnson berlari dan menabrak pemain lain saat pertandingan sepakbola. Awalnya dia pikir baik-baik saja. Tabrakan yang dia lakukan dengan mata tertutup untuk bisa meraih bola. Namun setelah jatuh dia sadar bahwa dia tak bisa bergerak lagi. Inky merasa lemas dan tidak bisa merasakan tubuhnya mulai leher hingga kaki. Bahkan dia sadar tangan kanannya terasa kesemutan dan tak bisa dia gerakkan.
Teman-teman Inky berlari menuju arahnya dan mencoba mengajak Inky bermain kembali. Tapi hal itu tak bisa dia lakukan. Dan akhirnya dia harus dibawa dengan tandu keluar dari lapangan.
Di dalam mobil ambulance ayahnya telah menanti. Inky bertanya pada ayahnya,” Ayah, ini semua akan baik-baik saja, bukan?”.
Inky mulai cemas dan gelisah terhadap kondisinya. Sampai di rumah sakit dia bertanya pada dokter apakah dia akan baik-baik saja. Namun dokter hanya menjawabnya bahwa dia harus segera dioperasi jika tidak dia akan berakhir di sini.
Dokter itu mengatakan kepada Inky,”Arteri Subklaviamu putus di dalam dadamu dan kamu mengalami pendarahan di dalam”.
Inky Johnson tersadar keesokan harinya dan mendapati tangan sebelah kanannya lumpuh. Inky semakin merasa kacau dan putus asa. Harapannya untuk menjadi pemain NFL yang dulunya besar sekarang berubah hanya sedikit sekali.
Dia berpikir bagaimana semua mimpinya sirna dalam satu waktu. Sebelumnya dia berpikir jika dia bisa menjadi tim NFL, dia bisa menjadi seseorang yang dibanggakan. Dia bisa membantu orang tuanya. Dia bisa menjadi pemain andalan.
Namun ternyata Tuhan membelokkan jalannya. Seolah dia ingin berkata pada Tuhan untuk menunggunya mencapai apa yang dia inginkan dulu baru membelokkan arah jalannya.
Kita tak pernah tahu apa rencana Tuhan. Terkadang yang kita pikir baik, itu bukan yang terbaik untuk kita. Tapi kita seolah putus asa dan tidak terima atas keputusan-Nya.
Dari kisah inspiratif Inky Johnson ini kita bisa melihat bahwa tidak selalu doa dan keinginan kita akan Tuhan wujudkan. Namun lihat lah kehidupan Inky Johnson saat ini. Dia tidak hanya berhasil. Namun dia lebih bernilai daripada apa yang dia cita-citakan sebelumnya. Bagaimana jika dia tetap menjadi pemain NFL? Apakah dia tetap bisa bermanfaat bagi sesama?
Inky Johnson lebih banyak memberikan inspirasi kepada orang-orang yang membutuhkan. Dia selalu hadir untuk memberikan semangat. Dia menjadi motivator pemain-pemain sepakbola lainnya. Dan hidupnya lebih bahagia, karena dia bisa bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya bagi keluarganya.
Jadi ketika Tuhan berkata tidak, bukan berarti Dia membenci kita. Bukan berarti Dia tak ingin melihat kita bahagia dan sukses. Namun lebih dari itu, Tuhan punya rencana yang lebih hebat dan lebih indah untuk kita.
Mungkin jalan yang Dia pilihkan untuk kita tak selalu membuat kita nyaman. Itu karena Dia ingin kita selalu dekat dengan-Nya dan meminta pertolongan hanya dari-Nya.
Kisah inspiratif Inky Johnson membuka mata hati kita bahwa tak apa jika rencana kita berbeda dengan-Nya. Teruslah berdoa dan berserah diri pada-Nya di setiap kita mengawali sebuah mimpi tiap harinya. Karena dengan begitu Tuhan yang akan menuntun langkah kita dan tidak akan pernah membuat kita kecewa dengan pilihan-Nya.