Sebagian besar dari kita masih sering mengabaikan konflik batin yang terjadi. Padahal mengabaikan tidak akan mengatasi atau mengobati hati kita yang terluka.
Pengertian Konflik Batin
Berasal dari konflik yang artinya bertentangan. Jadi konflik batin adalah ketika ada pertentangan dalam diri kita untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukannya.
Konflik batin berbeda dengan luka batin dimana konflik masih berbentuk pertentangan yang masih bisa diatasi sebelum menimbulkan dampak yang lebih berat lagi bagi diri kita. Sedangkan luka batin sudah merupakan dampak dari sesuatu yang terjadi sehingga membuat hati kita terluka.
Contoh Konflik Batin
Bisa kita ambil contoh sederhana ketika kita bangun tidur dimana diri kita masih ingin bermalas-malasan di tempat tidur, tetapi diri kita yang lain menginginkan kita untuk segera bangun dan beraktivitas. Nah ini masih berada di level rendah konflik batin yang terjadi.
Ada juga konflik batin yang sudah agak tinggi levelnya sehingga menimbulkan mekanisme pertahanan diri dari kita. Apa itu mekanisme pertahanan diri? Mekanisme pertahanan diri adalah sebuah bentuk sikap ketika kita melawan apa yang kita rasakan dan cenderung menolak supaya diri kita tetap merasa baik-baik saja. Sikap ini sering disebut self defense dalam ilmu psikologi.
Padahal yang terjadi ketika kita memilih untuk melakukan self defense artinya kita memilih untuk merepresi diri kita untuk tidak seperti kenyataannya. Misalnya ketika kita kecewa setelah diputusin pacar, pasti ada kan konflik batin yang terjadi, tapi kita memilih untuk baik-baik saja dan segera cari pacar lain agar tidak terlihat menyedihkan. Sebenarnya itu tindakan yang kurang tepat karena sesungguhnya diri kita sedang kecewa dan itu belum terobati.
Bentuk represi ini yang justru membuat kita seperti menghindar dan lari dari kenyataan. Alhasil konflik batin kita tidak pernah teratasi dengan baik dan lama-kelamaan bisa menjadi luka batin. Kenapa luka batin bisa terjadi? Karena adanya konflik dalam diri kita yang menumpuk dan tidak terobati.
Baca Juga : 3 Kunci Menyembuhkan Luka Batin
Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Cara Mengatasi Konflik Batin
Tenangkan Pikiran
Langkah yang pertama adalah tenangkan pikiran Anda. Setelah kita menyadari ada pertentangan dalam diri kita sebaiknya jangan terlalu cepat mengambil keputusan, karena kondisi diri kita yang belum stabil.
Sebaiknya diamkan dulu atau endapkan semua perasaan yang ada dalam diri kita. Kita bisa memilih untuk bermeditasi atau mindfullness. Sehingga kita bisa lebih fokus dengan pikiran kita saja.
Lepaskan
Setelah kita bisa menerima semua perasaan dan pikiran kita, seperti rasa marah, kecewa, sedih, dll. Maka jangan terus menggenggamnya. Lepaskan apa yang menjadi konflik batin kita.
Memiliki rasa marah atau emosi itu wajar. Kita tidak harus selalu terlihat baik-baik saja. Yang harus kita kendalikan adalah saat kita melepaskan emosi apakah sudah pada ruang yang tepat. Jangan sampai emosi kita hilang kendali dan menimbulkan masalah lain.
Berbagi dengan Orang Lain
Cara ini seringkali dilewatkan oleh orang-orang karena masih ada rasa ingin terlihat baik-baik saja. Padahal memendam itu tidak akan mengatasi konflik yang terjadi.
Kita bisa memilih untuk membaginya dengan pasangan, orang tua, atau teman. Yang pasti pilihlah orang yang kita percaya dan membuat diri kita nyaman saat bercerita. Jangan pilih tempat bercerita yang malah menyudutkan Anda.
Jika perlu mintalah dukungan dari mereka untuk mengatasi konflik batin Anda. Dukungan itu bisa juga berupa waktu yang mereka sediakan hanya untuk mendengarkan Anda.
Jadi Anda tidak lagi perlu khawatir saat terjadi konflik batin pada diri Anda. Karena Anda sudah mengetahui cara mengatasinya dengan tips-tips di atas. Ingat bahwa apapun kondisi kita adalah hal yang wajar, jangan mengindari apa yang kita rasakan atau malah mengabaikannya.