Masih bingung membedakan kuliah
reguler dan non reguler?
Berikut ini adalah penjelasan
mengenai program kuliah reguler adalah program dengan system belajar yang lebih
teratur dan diselenggarakan secara penuh waktu, sedangkan kuliah non reguler
sebaliknya, dikerjakan secara paruh waktu atau fleksibel.
Bagi Anda yang akan mengambil program
studi jenjang S1, maka pilihan lebih banyak pada kuliah reguler. Setelah lulus
kuliah Anda bisa mengikuti seleksi SNMPTN, SBMPTN, atau seleksi mandiri yang
diselenggarakan oleh masing-masing universitas.
Ada juga yang setelah lulus
kuliah mengambil studi Diploma (D3) sehingga perlu untuk melanjutkan studi ke
jenjang S1. Nah, untuk pilihan program kuliahnya Anda bisa memilih antara kelas
reguler atau non reguler. Hal ini juga dengan pertimbangan apakah Anda sudah
bekerja atau belum, apakah Anda memiliki waktu yang penuh untuk mengikuti kelas
reguler atau tidak.
Simak penjelasan mengenai kelas
reguler dan non reguler di bawah ini dan apa saja kelebihan serta kekurangan
mengikuti kuliah reguler.
Perbedaan Kuliah Non Reguler dan Kuliah Reguler Adalah
Pada Waktunya
Kuliah Reguler
Menurut penjelasan dari Ristek
Dikti, kuliah reguler adalah program reguler yang pendidikannya diselenggarakan
oleh perguruan tinggi negeri dan swasta dimana pesertanya merupakan mahasiswa
secara penuh waktu pada program studi yang telah memperoleh ijin penyelenggaraan
dari pemerintah, atau bisa juga diartikan sebagai perkuliahan pada umumnya.
Program S1 kuliah reguler adalah salah satu program sarjana yang umumnya dimiliki oleh setiap universitas di
Indonesia. Waktu perkuliahannya dilakukan setiap hari mulai dari pagi hingga
sore hari dihari kerja. Masa perkuliahan untuk program regular ini sekitar 3,5 –
5 tahun.
Meski kuliah regular tidak hanya
diselenggarakan oleh perguruan tinggi negeri, tetapi peminat PTN lebih banyak
dari PTS. Hal ini karena salah satu faktor yaitu biaya kuliah di PTN tidak
semahal di PTS. Untuk bisa mengikuti seleksi masuk PTN pun ada tig acara, yaitu
jalur SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi mandiri. Tidak heran jika persaingan untuk
masuk PTN lebih tinggi karena banyaknya peminat.
Kuliah Non Reguler
Perkuliahan program non reguler
merupakan salah satu program kuliah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi negeri
dan swasta yang mahasiswanya mengikuti system belajar secara paruh waktu pada
program studi yang telah mendapatkan ijin penyelenggaraan dari pemerintah.
Program non reguler ini bisa berupa kelas karyawan yang diselenggarakan di luar
jam kantor atau kelas sore, dan program ekstensi yang mengalihkan jalur D3 ke
S1 dan sebagainya.
- Kuliah Kelas Karyawan
Kuliah kelas
karyawan merupakan salah satu program kuliah non reguler yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi negeri dan swasta. Sesuai dengan namanya, kelas karyawan,
maka perkuliahannya pun dilakukan di luar jam kerja sehingga tidak mengganggu pekerjaan
kita sebagai karyawan.
Waktu
perkuliahannya terbilang lebih fleksibel karena disesuaikan dengan jadwal kita.
Jadwal kuliah kelas karyawan dibagi menjadi dua, yaitu sore hari hingga malam
hari atau akhir pekan (sabtu dan minggu).
- Kuliah
Ekstensi
Kuliah
ekstensi merupakan program kuliah lanjutan bagi lulusan D3 (Ahli Madya) ke S1 (Sarjana)
tanpa harus mengulang mata kuliah yang diperoleh sebelumnya. Waktu untuk
menyelesaikan kuliahnya juga lebih sedikit dibandingkan kuliah reguler S1,
yaitu sekitar 2 tahun hingga memperoleh gelar Sarjana. Hal ini tentunya sangat
menguntungkan karyawan karena tetap bisa melanjutkan studi dengan status
karyawan dan dengan waktu yang lebih efektif.
Jadwal
kuliahnya pun juga fleksibel seperti kelas karyawan, bisa dilakukan sore hari
setelah selesai bekerja atau di akhir pekan. Bagi Anda yang juga seorang
karyawan, jangan khawatir karena sudah banyak PTN dan PTS yang menyediakan
program kuliah non reguler berupa kelas ekstensi ini.
Bagaimana dengan ijazah kelulusan
kuliah reguler dan non reguler apakah ada perbedaan?
Tidak ada perbedaan, dari sisi
akedemik , status mahasiswa, hak akademik serta ijazah memiliki hak yang sama untuk kelas reguler dan kelas
karyawan.
Sebenarnya tidak hanya ijazah saja,
tapi dari status mahasiswa, kualitas, hak akademik, gelar semuanya yang
didapatkan di kuliah non reguler semuanya sama dengan mahasiswa reguler.
Yang membedakan kuliah non reguler berupa kelas karyawan
dan kuliah reguler adalah dari sebutannya karena kebanyakan orang-orang
yang mengikuti kelas karyawan memiliki status orang-orang yang sudah bekerja.
Padahal tidak semua yang ikut kelas karyawan adalah mereka yang sudah bekerja,
tapi ada juga masyarakat umum yang masih belum bekerja dan ingin mengambil
kuliah kelas karyawan
Kelebihan dan Kekurangan Kuliah
Reguler Adalah Pada Penyelenggaraannya
Kelebihan Kuliah Reguler
Adalah
Apa saja kelebihan dari kuliah
reguler itu?
- Biaya
kuliah lebih murah
Tentunya biaya
lebih murah karena merupakan program kuliah pada umumnya sehingga dapat lebih
dijangkau oleh masyarakat dari semua kalangan.
- Pendalaman
materi (teori)
Kuliah reguler
jenjang S1 memang lebih banyak teorinya. Namun hal ini juga sangat bergantung
bagaimana system belajar kampus tersebut karena tiap kampus memiliki
kebijakannya masing-masing. Jika sesuai pengalaman saya dulu kuliah reguler di
UGM, porsi teori dan prakteknya hampir seimbang. Tergantung juga dengan dosen
pengampu mata kuliah. Kebanyakan dosen muda lebih mengedepankan diskusi di
kelas, presentasi tugas, dan tugas penelitian di lapangan. Nah, tugas
penelitian ini yang bikin kita tidak hanya tahu teori tetapi juga memahami
kondisi di lapangan.
- Presensi
sangat diperhatikan
Sebagai
mahasiswa yang mengambil kelas reguler, presensi ini sangat diperhatikan.
Bahkan bisa jadi 10% dari kelulusan dinilai dari kehadiran Anda di dalam kelas.
Kalau penilaian presensi di kuliah reguler ini memang rasanya seperti kembali
sekolah di bangku SD, SMP, dan SMA yang selalu harus datang tepat waktu.
Kekurangan Kuliah Reguler Adalah
- Materi
masih didominasi teori
Kebanyakan kelas
di awal-awal semester lebih mengedepankan teori. Jadi tidak heran jika
mahasiswa awal kudu rajin beli buku atau setidaknya rajin pergi ke perpustakaan
untuk mencari referensi.
- Dosen
pengampu sifatnya sangat senioritas
Mungkin juga mahasiswanya
juga yang masih terbawa suasana sekolah sehingga masih mengganggap dosen itu
seperti guru yang bikin kita segan. Beberapa mata kuliah yang ditemui juga
pasti Anda akan menemui yang sering disebut “dosen killer”. Meski tidak
se-killer yang dibayangkan ya. Hanya saja sebenarnya niat dosen tersebut baik
agar kita mau belajar dan tidak menyepelekan waktu. Biasanya dosen yang sudah
senior ini banyak memberikan nasihat disela-sela kuliah. Yakinlah setelah
kelulusan nanti kita pasti selalu ingat betapa galaknya beliau tetapi tetap
menjadi guru terbaik dengan petuah-petuahnya yang bijak.
- Kurang
mendapat informasi mengenai kerja di lapangan
Karena kuliah
reguler kebanyakan diikuti oleh mahasiswa yang baru saja lulus sekolah sehingga
tidak banyak pengalaman kerja di lapangan yang diperoleh. Teman sepergaulan pun
masih seumuran, tidak ada yang lebih senior.
Pilihan antara mengikuti kuliah
reguler atau non reguler sebenarnya sangat bergantung pada kebutuhan diri kita.
Tidak bisa hanya modal keinginan ikut-ikutan saja. Hal ini sama halnya ketika
Anda memilih program studi atau jurusan yang akan Anda pelajari.
Kondisi kita juga sangat
menentukan pilihan studi kita, apakah sudah bekerja, belum bekerja, atau
mengambil cuti dari pekerjaan untuk melanjutkan studi. Penyelenggaraan dari
kuliah reguler dan non reguler pun bisa jadi berbeda antar universitas,
bergantung dengan kebijakan yang diterapkan.
Mungkin pada kesempatan lain
inshaAllah saya akan membahas bagaimana perkuliahan non reguler tersebut dan
bagaimana memilihnya.
Jika Anda saat ini baru lulus
sekolah atau akan lulus SMA/SMK dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, maka
kuliah reguler adalah pilihan yang tepat. Karena di kampus Anda akan belajar
beradaptasi dengan kebiasaan yang baru, semakin membuat pengetahuan dan
keterampilan Anda berkembang. Hal ini sangat berbeda ketika nantinya Anda
memilih kuliah non reguler atau kelas karyawan.