Nabi Idris AS adalah manusia pertama yang menerima wahyu
melalui malaikat Jibril saat dirinya berusia 82 tahun. Nabi Idris keturunan
Nabi Adam yang keenam dari Qabil dan Iqlima. Dengan kata lain, Nabi Idris
merupakan generasi ketujuh setelah Nabi Adam.
Sumber Gambar : www.merdeka.com |
Nabi Idris AS adalah nabi kedua
dalam urutan 25 nabi yang wajib diimani. Dengan kata lain, Ia adalah nabi kedua
setelah Nabi Adam AS yang menjadi manusia pertama yang diciptakan oleh Allah
SWT.
Nama Idris sendiri berasal dari
bahasa Darasa yang mempunyai arti kata sebagai belajar. Maka dari itu, tidak salah apabila kehadiran
Nabi Idris AS kerap dihubungkan dengan pesan kecerdasan yang bersifat wajib
dimiliki oleh semua manusia. Menjadi seorang pilihan Allah, Nabi Idris
mempunyai kemuliaan sebagai berikut.
Mukzijat Nabi Idris Keturunan
Nabi Adam yang Keenam
1.
Manusia pertama yang bisa membaca dan
menulis
Kisah Nabi Idris
AS diceritakan bahwa Ia adalah orang pertama yang dapat membaca dan menulis
dengan memakai pena. Lewat lembaran petunjuk Allah SWT yang berbentuk 30 buah
Shofiah Ia kemudian menyampaikan dakwah kepada seluruh umatnya. Selain mempunyai kemampuan dalam membaca dan
menulis, Nabi Idris juga diakui menjadi seorang nabi yang sangat rajin dan
gemar belajar. Karena cukup aktif dalam mempelajari sejumlah hal dan secara
konsisten melakukannya, ilmu pengetahuan pun bisa didapatkan oleh Nabi Idris.
2.
Memiliki pengetahuan
Nabi Idris AS
memiliki berbagai pengetahuan. Salah satunya adalah tata cara merawat kuda,
paham mengenai ilmu perbintangan atau falak, dan juga pintar dalam berhitung.
Bahkan, salah satu penelitian mengatakan bahwa Nabi Idris merupakan salah satu
penggagas ilmu tertua di Bumi, yaitu ilmu falak.
3.
Memiliki derajat yang tinggi
Lewat surat Maryam
ayat 57, dikatakan bahwa Nabi Idris AS tersebut memiliki martabat yang tinggi.
Dengan kata lain, Ia juga mempunyai derajat yang sangat tinggi selain menjadi
seorang nabi yang saleh. Pada akhirnya Allah SWT menempatkan Nabi Idris ke
dalam golongan tersebut. Supaya bisa
mempunyai derajat yang tinggi layaknya Nabi Idris AS, ada tiga kunci utama yang
dapat dilakukan oleh manusia saat ini. Mulai dari keimanan kepada Allah SWT,
berhijrah dengan meninggalkan semua bentuk yang dilarang, dan berjihad atau
bersunggung menuju ketaatan kepada-Nya.
Kisah Nabi Idris Keturunan
Nabi Adam yang Keenam Tentang Kematian
Pada suatu hari, malaikat maut
Izrail yang telah bersahabat lama dengan Nabi Idris meminta izin kepada Allah
SWT untuk turun ke bumi dan bertandang kepada Nabi Idris. Ia merasa sangat
rindu bertemu dengan Nabi Idris dan Allah SWT pun akhirnya mengizinkan untuk
bertemu.
Malam itu, Nabi Idris kedatangan
seorang pria yang membawa banyak buah-buahan. Tentunya ia adalah Malaikat
Izrail yang sedang menyamar dan Nabi Idris tidak mengetahuinya. Nabi Idris
kemudian menawarkan makanan tersebut kepada Izrail tapi ditolaknya. Akhirnya
mereka mengobrol dan keluar melihat pemandangan di sekitar.
Setelah empat hari bersama dan
cukup akrab, Nabi Idris mulai curiga kepada tamu tersebut. Karena tamu yang
menyamar tersebut tidak pernah menyentuh jamuan makan sama sekali. Nabi Idris
kemudian mengajukan berbagai pertanyaan lantaran diliputi dengan rasa
penasaran.
Nabi Idris: “Ya Tuanku. Siapa
sebenarnya Anda?”
Malaikat Izrail: “Maaf Ya Nabi
Allah. Aku sebenarnya adalah Malaikat Izrail.”
Tentunya Nabi Idris terkejut
mendengar hal ini karena malaikat Izrail sendiri bertugas sebagai pencabut
nyawa manusia. Kemudian Nabi Idris bertanya lagi. “Kau sudah empat hari
bersamaku. Apakah kau sedang bertugas untuk mencabut nyawa makhluk di dunia
ini?”
Malaikat Izrail: “Wahai Idris,
selama empat hari ini memang banyak sekali nyawa yang telah kucabut. Roh
makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku. Kuambil mereka bagaikan
seseorang sedang menyuap makanan.”
Nabi Idris: “Lantas apa maksud
kedatanganmu kemari? Apakah kau ingin mencabut nyawaku?”
Malaikat Izrail menggeleng. “Tidak,
Ya Idris. Kedatanganku memang untuk mengunjungimu karena saya rindu dan Allah
telah memberikan izin.”
Usai percakapan tersebut, Nabi
Idris kemudian membuat satu permintaan. Ia ingin malaikat Izrail mencabut
nyawanya kemudian menghidupkannya kembali. Nabi Idris penasaran dengan sakitnya
sakaratul maut yang dikatakan sangat dahsyat.
Akan tetapi, percakapan tersebut tidak
langsung dilaksanakan oleh malaikat Izrail. Mengingat berbagai hal yang akan
dilakukan olehnya hanya atas perintah dari Allah SWT.
Malaikat Izrail: “Saya tidak
mencabut nyaman seseorang selain atas izin Allah.”
Akan tetapi, pada akhirnya Allah
SWT mengabulkan permintaan tersebut. Tidak berlangsung lama, malaikat Izrail
mencabut nyawa Nabi Idris. Lantas melihat sahabatnya kesakitan, Izrail
menangis. Setelah itu, Allah SWT menghidupkan kembali Nabi Idris.
Kemudian Nabi Idris menangis
karena dia tidak dapat membayangkan jika manusia lain mengalami sakaratul maut
yang sangat sakit tersebut. Rasanya begitu dahsyat dan tidak dapat diungkapkan
oleh kata-kata. Nabi Idris tidak tega jika umatnya harus sengsara di ujung
hidup dan mati. Sejak itu, Nabi Idris kemudian semakin gemar mengajak umatnya
untuk berbuat kebaikan, taat kepada Allah dan menjauhi segala pantangan-Nya.
Kisah Nabi Idris Keturunan
Nabi Adam yang Keenam (Melihat Surga dan Neraka)
Suatu ketika, Nabi Idris dan
malaikat Izrail sedang beribadah bersama. Kemudian Nabi Idris mengajukan
permintaan unik kepada malaikat Izrail.
Nabi Idris: “Apakah kau bisa
membawaku melihat indahnya surga dan dahsyatnya api neraka, wahai Malaikat
Izrail?”
Malaikat Izrail: “Wahai Nabi
Allah, lagi-lagi permintaan darimu sungguh aneh. Mengapa kau meminta hal itu?
Bahkan para malaikat pun takut melihat neraka, tetapi kau malah memintanya.”
Nabi Idris: “Jujur saja, aku
takut sekali dengan azab Allah itu. Semoga iman dan taqwaku kian bertambah
setelah melihat neraka.”
Mereka kemudian pergi untuk
melihat neraka. Ketika hampir mendekati lokasi, Nabi Idris kemudian pingsan.
Karena dia melihat malaikat penjaga neraka yang sangat menakutkan. Ia menyeret
dan juga menyiksa manusia yang sudah durhaka kepada Allah SWT semasa hidup di
dunia.
Ternyata Nabi Idris tidak tahan
dengan siksaan yang sangat mengerikan tersebut. Seumur hidupnya tidak ada
pemandangan yang lebih mengerikan ketimbang dengan dahsyatnya api neraka. Api
berkobar, bunyi gemuruh yang sangat menakutkan dan hal lain yang mengerikan.
Dia tidak dapat membayangkan bila hal ini menimpa umatnya kelak.
Kemudian malaikat Izrail
mengantarkan Nabi Idris ke surga. Di tempat terindah ini Nabi Idris juga nyaris
pingsan. Akan tetapi, bukan karena takut atau melihat yang menakutkan, tapi dia
sangat takjub dan terpesona dengan berbagai keindahan yang tampak di depan
mata. Nabi Idris melihat sungai yang airnya sangat bening.
Sementara itu, di pinggir sungai
ada pohon yang bagian batangnya terbuat dari perak dan emas. Dia juga melihat
istana yang megah untuk para penghuni istana. Sepanjang mata memandang terdapat
pohon yang menghasilkan buah-buahan segar, ranum, dan harum. Setelah
berkeliling, malaikat Izrail mengajak Nabi Idris untuk pulang ke Bumi.
Dengan mukzijat dan wahyu yang
diterima Nabi Idris AS, maka dia pun bertekad untuk mengajak seluruh umat
manusia untuk selalu berjalan di jalan Allah SWT. Dia tidak ingin umat manusia
setelahnya berbuat dosa dan nantinya masuk neraka.
Semoga kita dapat meneladani
kisah Nabi Idris keturunan Nabi Adam yang keenam dan menjadi nabi kedua setelah
Nabi Adam.
Referensi :
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/inspirasi-unik/1443525-kisah-nabi-idris#:~:text=Nabi%20Idris%20sendiri%20merupakan%20keturunan,berjalan%20di%20jalan%20Allah%20SWT.