Belajar dari kisah inspiratif untuk siswa dari pengalaman berbagai pelajar di seluruh dunia memang menarik. Wawasan kita pun menjadi lebih luas.
Hal ini sangat berguna bagi si anak sendiri atau pun kita yang nantinya akan menjadi orang tua dari anak. Sudah tidak sepantasnya didikan konvensional kita adopsi mengikuti didikan orang tua kita dulu kepada kita.
Namun sudah saatnya kita, para calon orang tua, yang harus belajar lagi memahami seperti apa dunia saat ini agar mampu mendidik dan mengarahkan anak sesuai bakat dan keinginan diri anak serta sesuai dengan perkembangan jaman.
Penting sekali untuk mengetahui bakat yang dimiliki anak dan mencari tahu apa yang disukai oleh anak-anak. Dengan begitu kita bisa lebih paham dalam mengarahkan anak sesuai bidang yang mereka inginkan. Karena membuat anak menuruti keinginan orang tua semata bukan lah hal yang baik.
Berikut ada beberapa kisah dari para siswa yang berjuang menemukan dan mengasah bakatnya. Simak kisahnya ya!
Kisah
Inspiratif untuk Siswa dalam Bidang Science
Hafizh
Bayhaqi
Hafizh Bayhaqi menjadi anak Indonesia yang berprestasi dan inspiratif. Pada usianya yang masih belia, yaitu 12 tahun Hafizh telah berhasil menciptakan aplikasi belajar online atau e-learning.
Anak laki-laki asal kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini menciptakan aplikasi-aplikasi e-learning dengan dibantu oleh sang Papa, Abdul Hakim yang merupakan ahli dibidang pemograman komputer.
Tidak hanya satu, melainkan 4 aplikasi e-learning yang telah Hafizh ciptakan. Aplikasi e-learning tersebut bernama Quiz Matematika, Puzzle Kartini, Good Math, dan Pintar.online. Semua aplikasi tersebut dapat diunduh pada gadget melalui Play Store.
Awalnya, Hafizh membuat aplikasi e-learning tersebut untuk membantu pembelajaran sang Adik yang homeschooling. Namun, kini aplikasi-aplikasi tersebut dapat bermanfaat bagi orang lain.
Jack
Andraka
Jack Andraka, seorang
anak asal Crownsville, Maryland, Amerika Serikat menemukan sebuah alat untuk menunjang
bidang sains. Ia merupakan seorang penemu dan peneliti kanker amatir yang
menjadi pemenang utama Intel Science Fair 2012.
Di usianya yang baru
15 tahun itu, Jack dianugerahi Gordon E. Moore Award senilai $75.000 karena
karyanya berhasil mengembangkan metode baru untuk mendeteksi kanker pankreas.
Alex
Deans
Saat masih berusia 12
tahun, seorang anak bernama Alex Deans berhasil menciptakan alat bantu yang
dapat membantu tunanetra. Alat tersebut bernama iAid, sebuah kacamata yang
dilengkapi GPS dan kompas untuk membantu navigasi orang tunanetra berjalan.
Penemuan Alex tersebut berhasil meraih anugerah berupa medali emas pada
Canadian Wide Science Fair.
Kisah
Inspiratif untuk Siswa dalam Bidang Seni dan Olahraga
Joey
Alexander
Joey Alexander,
seorang pianis muda asal Indonesia ini pernah menorehkan rekor dunia.
Kemampuannya di bidang musik mengantarkan Joey pada panggung utama Grammy di
Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Saat itu, usia Joey baru
menginjak 12 tahun.
Ia juga menorehkan
rekor sebagai musisi termuda yang masuk dalam nominasi penghargaan Grammy untuk
kategori Best Improved Jazz Solo melalui tembang berjudul Giant Steps dan Best
Jazz Instrumental Album untuk albumnya bertajuk My Favorite Things.
Samantha
Edithso
Anak perempuan kelahiran
tahun 2008 ini berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional dengan
menjadi juara dunia pada ajang FIDE World Championship 2018 U-10 yang
berlangsung di Minsk, Belarusia, akhir Juni lalu.
Ia membawa harum nama
Indonesia tak kerkalahkan pada permainan catur selama 9 babak.
Sebelumnya, Samantha
telah mengukir sejarah dengan menjadi juara catur cepat (rapid chess) di 2nd
Worlds Cadets Rapid and Bliss Chess kategori pada Juni lalu.
Dilansir dari laman
Chess-DB, Samantha kini berada pada peringkat ke-5 dunia untuk kategori U-10
dan di peringkat pertama di level Asia.
Kisah Inspiratif untuk
Siswa dalam Bidang Lingkungan dan Pendidikan
Ryan Hickman
Ryan memiliki jiwa
peduli lingkungan yang sangat tinggi. Hal ini terbukti dari kesuksesannya
mendirikan Ryan Recycling, sebuah tempat khusus daur ulang pada usia 7 tahun.
Awal ketertarikan
yang membuat Ryan melakukan kegiatan positif ini, yaitu kunjungan ke rePlanet
di California. Dimana saat itu ia baru menginjak usia 3 tahun.
Ryan Recycling
memfokuskan kegiatannya pada pengumpulan sampah untuk di daur ulang, seperti
botol bekas dan kaleng. Ia mengumpulkannya dari lingkungan sekitar rumahnya,
melalui para tetangga.
Kini, Ryan memiliki
pendonor sampah daur ulang lebih dari 50 pelanggan dengan lebih dari 200.000
botol dan kaleng.
Malala Yousafzai
Bukan sebuah penemuan
yang membawa Malala menjadi anak terkenal di seluruh dunia. Melainkan, sebuah
opini di media internasional yang berisi kritik untuk para wanita agar
melanjutkan proses belajar.
Saat menuliskan opini
tersebut, Malala yang merupakan gadis asal Pakistan tersebut jauh dari
pendidikan. Keberanian dan semangat Malala, yang saat itu berusia 11
tahun, sangat menginspirasi masyarakat dunia.
Sebagai orangtua,
penting untuk selalu mendukung dan mengarahkan minat dan bakat sehingga
anak dapat berprestasi sesuai dengan potensinya.
Greta
Thunberg
Seorang anak berusia
16 tahun bernama Greta Thunberg dinobatkan oleh Majalah Time sebagai Person of
The Year 2019. Greta merupakan seorang aktivis iklim asal Swedia yang tak
gentar mendesak pengambilan langkah menghadapi krisis iklim global.
Majalah Time
menuliskan pengumuman, “Berhasil mengubah kecemasan samar tentang planet ini
menjadi gerakan dunia yang menyerukan perubahan global,” pada Rabu (11/12/19).
Penghargaan Majalah
Time itu diumumkan saat Greta menuduh para pemimpin dunia berusaha membakar
gambar para aktivis lingkungan hidup daripada mengambil tindakan keras
untuk mencegah pemanasan global.
Saat berbicara pada
KTT perubahan iklim PBB COP25 di Madrid pada Rabu (11/12/19). Greta mengatakan,
“Bahaya sebenarnya adalah ketika politisi dan CEO membuatnya tampak seperti
tindakan nyata yang sedang terjadi, padahal sebenarnya tidak ada yang dilakukan
selain dari teknik akuntansi cerdas dan Public Relations yang kreatif,”.
Greta mengawali
aksinya pada Agustus 2018 lalu dengan cara bolos sekolah dan berkemah di depan
gedung parlemen Swedia untuk meminta pemerintah setempat mengambil tindakan
atas bahaya perubahan iklim. Sejak saat itu, Greta menginspirasi aktivis iklim
dimana-mana dan menjadi pergerakan global.
Kedelapan
kisah inspiratif anak dari seluruh dunia, termasuk juga Indonesia, adalah
contoh dari sekian banyak anak lainnya yang juga memiliki prestasi tidak kalah
hebatnya.
Kuncinya
adalah selalu percaya diri dan tidak pernah bosan menemukan potensi diri. Jika
kamu atau anakmu belum menemukannya, jangan khawatir, berilah mereka kesempatan
untuk mencoba banyak hal. Dengan begitu kita bisa melihat apa yang digemari
anak, dimana anak merasa enjoy melakukan kegiatannya.
Bermain
gadget pun tidak selalu menjadi hal yang buruk bagi anak. Karena jika orang tua
bisa mengalihkan kegemaran anak bermain gadget dengan membantunya membuat
aplikasi di gadget, pasti anak tersebut pun semakin senang dan bersemangat
berkarya.
Jadi
jangan salahkan anak jika mereka tidak tumbuh sesuai keinginan orang tua. Karena
disitu ada tanggung jawab orang tua juga dalam mendidik dan mengarahkan anak.
Jadi tugas menjadi orang tua pun tidak sekedar menyuruh tetapi juga memberi
contoh yang baik.
Demikianlah
kisah inspiratif untuk siswa yang bisa kamu ambil hikmah dan manfaatnya bagi
kehidupan. Semoga bisa menjadi cerita dalam memberi Pendidikan anak.