Rasa cemas dan depresi memang tidak bisa dihindari dalam
waktu sekejap. Dibutuhkan proses dan waktu yang panjang untuk mengatasinya.
Kecemasan dan perasaan depresi ini dipicu oleh diri sendiri
yang merasa tidak cukup baik, sering kali menyalahkan diri sendiri, dan merasa
tidak layak.
Chris Evans, pemeran Captain America pun pernah
mengalaminya. Justru perasaan ini bertambah saat dia memerankan Captain
America, perasaan yang menganggap bahwa dirinya tidak cukup baik.
Chris Evans lahir di Boston dan saat dia kecil sangat gemar
menggambar dan melukis. Sehingga pada awalnya dia ingin bersekolah di sekolah
seni. Namun ketika melihat kakaknya yang bermain peran dia pun tertarik dan
mencoba hal yang belum pernah dia lakukan sebelumnya, yaitu bermain peran.
Pada akhirnya dia menemukan kesenangannya saat berakting.
Dan beranjak dewasa dia mulai banyak mengikuti casting atau audisi.
Seiring berjalannya waktu dia sangat terobsesi dengan
kesuksesan. Chris Evans pun tidak menyadari bahwa obsesinya tersebut malahan
terlalu membuat dirinya tertekan.
Anggapan bahwa dia harus sukses di setiap casting membuat
dia menjadi takut gagal, takut melakukan kesalahan yang berujung pada buruknya
penampilannya.
Peran pertama di dunia perfilman adalah memerankan tokoh
komedi dalam film berjudul “Not Another Teen Movie”. Film tersebut setelah
launching banyak mendapatkan review yang negative. Namun secara komersial film
tersebut bisa dikatakan cukup sukses.
Setelah beberapa film yang dia perankan dengan tokoh-tokoh
kecil dan tidak terlalu menjual, akhirnya dia mendapatkan tawaran untuk
memainkan sebagai superhero, yaitu human torch di Fantastic Four. Film ini bisa
dikatakan tidak juga cukup bagus karena banyak kritik dari para fansnya. Dalam industry
perfilman, apalagi sebagai actor, segala yang dilakukan oleh seorang bintang
akan menjadi konsumsi publik.
Penilaian public yang selalu memandangnya tidak cukup bagus
dalam berperan lama-lama berdampak pada Kesehatan mentalnya. Terlebih karena
seringnya Chris Evans mengalami penolakan dan kegagalan membuat dirinya lebih
banyak disorot secara negative. Dan hal ini sangat membuat Chris Evans frustasi.
Pada tahun 2010, Marvel menawarkan peran sebagai superhero.
Biasanya Marvel menawarkan sebuah karakter film untuk diperankan seumur
hidupnya tetapi tidak untuk Chris Evans. Dia hanya ditawari untuk menjadi
bagian Marvel selama 10 tahun.
Namun yang terjadi pada diri Chris Evans adalah dia terlalu
takut untuk gagal dan cemas jika dia tidak cukup baik memerankan tokoh Captain
America. Sehingga pada awalnya Chris Evans sempat menolak tawaran peran
tersebut.
Suatu hari dia mendapatkan telepon dari Robert Downey
Junior, yang berperan sebagai Iron Man. Robert Downey Junior menceritakan kisah
hidupnya kepada Chris Evans, bagaimana dia terlalu mengalami kecanduan juga
dalam kesuksesan hingga dia tidak ingin menghadapi kegagalan.
Robert Downey Junior mengatakan pada Chris Evans bahwa
kehidupannya berubah setelah dia mengubah mindsetnya. Pikirannya yang takut akan
kegagalan dia ubah menjadi bagaimana jika lebih baik berpikir peluang
kesuksesan dan kemungkinan itu bisa terjadi. Dan akhirnya dia pun benar, Iron
Man menjadi sebuah titik kesuksesan dalam hidupnya.
Setelah mendapatkan masukan dari Robert Downey Junior, Chris
Evans pun sadar bahwa selama ini dia pun salah dalam berpikir. Ketakutan yang
datang memang tidak bisa dihindari tetapi ketika kita mampu mengubah ketakutan
menjadi tindakan yang lebih baik dilakukan maka ketakutan itu seperti tidak ada
lagi. Dia pun akhirnya sukses memerankan Captain America dan menjadi salah satu
idola tokoh superhero Marvel. Tidak hanya itu, Chris Evans pun dikenal sebagai
salah satu actor sukses di Hollywood.
Chris Evans memiliki saran untuk kita dari hikmah perjalanan
hidupnya dalam mengatasi rasa cemas dan depresinya. Ketika dirimu dipenuhi
keraguan, rasa takut, dan hal-hal negative memenuhi otakmu lebih baik katakana “ssshhh…”.
Dan jadilah hal itu besar bagimu.
Setiap orang pasti pernah mengalaminya, berisiknya otak kita
karena dipenuhi dengan hal-hal yang negative, termasuk keraguan pada diri
sendiri.
Namun ternyata penderitaan yang dirasakan selama ini ketika
merasa takut, cemas, depresi, dan gangguan Kesehatan mental lainnya tak lain
adalah karena kita terlalu mengikuti apa yang otak kita katakan. Seolah otak
kitalah yang melabeli bahwa diri kita memang tidak layak, meragukan, dan pantas
gagal.
Untuk mengatasi rasa cemas berlebih dan depresinya, Chris
Evans pun melakukan terapi. Di awal dia melakukan meditasi selama 3 minggu
dengan didampingi guru di India.
Namun sebenarnya untuk menghentikan pikiran-pikiran kita
yang negatif tidak perlu hingga pergi ke luar negeri. Cukup bisa Anda lakukan
di rumah setiap pagi. Bermeditasi selama 10 menit setiap harinya akan membantu
kita untuk menjernihkan kembali pikiran dan hanya menerima yang positif.
Ingatlah bahwa Anda tidak memiliki apapun yang Anda takut
itu akan hilang, tetapi justru Anda setiap hari bertambah. Rasakan perasaan itu
secara pelan dan katakana kalimat-kalimat yang positif pada diri Anda.
Mungkin ketika kita memiliki rasa takut akan sesuatu, justru
lebih baik melakukan hal yang kita takutkan tersebut. – Chris Evans
Ingatlah juga bahwa kegagalan dan keberhasilan adalah hasil
dan bukan kita penentunya. Namun begitu tetap lah berpikir positif karena kamu
adalah apa yang kamu pikirkan. Allah SWT pun berfirman bahwa Aku adalah sesuai
prasangka hamba-Ku. Maka berpikirlah secara benar agar Allah SWT memberikan
hasil yang terbaik baik kita.