Usia anak-anak memang
paling banyak hal yang lucu dan membuat orang dewasa merasa gemas. Berikut ini
saya hadirkan cerita anak sholeh lucu yang juga bisa menghibur Anda.
Meski dari keseharian
yang sederhana tetapi seringkali pemahaman anak yang masih kurang membuat gelak
tawa para orang dewasa. Coba saja untuk langsung membacanya jika tidak percaya…hehehe
Cerita Anak Sholeh
Lucu dan Berhikmah
Kisah Ibnu Hajar
Nama
sebenarnya Ibnu Hajar yaitu Sofyan bin mas’ud Al Kurtubi. Ibnu Hajar itu adalah
julukan beliau. Kenapa mendapatkan julukan tersebut? Karena pada waktu beliau
muda, beliau di sekolahkan oleh ayahnya pada seorang ulama besar bernama Faqih
As Sjuhudi. Tetapi saat belajar beliau sangat sulit menerima pelajaran dari
guru beliau. Beliau pun selalu tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
guru beliau. Bertahun – tahun beliau belajar, berguru pada Faqih As Sjuhudi
tetapi tidak ada kemajuan. Maka diam-diam beliau pergi, berjalan jauh tanpa
tujuan, hatinya seakan putus asa atas kegagalan tersebut.
Di dalam perjalanan tiba-tiba hujan turun dan angin berhembus
kencang, beliau kesana kemari mencari tempat berteduh, Kemudian beliau
menemukan sebuah goa yang kecil dan masuk ke dalam gua tersebut untuk berteduh.
Berhari-hari beliau di dalam gua tersebut, hingga suatu hari beliau melihat
suatu kejadian, di dalam gua tersebut terdapat air yang menetes dan di bawah
tetesan air itu ada batu besar yang berlobang. Dalam hati Sofyan bin Mas’ud
merenungkan kejadian tersebut.
Beliau berpikir, batu sebesar itu dapat berlubang hanya dengan
tetesan air asal terus-menerus dan dalam jangka waktu yang lama. Dari kejadian
itu beliau mengambil hikmah, orang mencari ilmu walaupun sangat kesulitan, suatu
saat akan berhasil asalkan terus-menerus tekun belajar. Maka beliau pun
kembali pada guru beliau, dan mencoba lebih tekun dan bersungguh-sungguh lagi
dalam belajar menimba ilmu agama. Dan pada akhirnya beliau menjadi ulama besar
pada masa itu.
Udin Si Anak Sholeh
Udin anak kelas 0 besar TK di
Bandung disuruh pergi mengaji oleh ibunya. Waktu azan maghrib terdengar, dengan
sedikit malas si udin pergi ke masjid untuk mengaji. Di masjid Udin diajarkan
doa sebelum makan. Berulang-ulang Udin dites oleh guru ngajinya sampai dia
hafal benar.
Sepulang mengaji Udin pulang sendirian
karena cuma dia yang di daerah rumahnya yang pergi mengaji. Waktu melewati
rumah kosong Udin terdiam sejenak, langkahnya langsung terhenti ketika di depannya
terlihat bayangan putih menghalangi jalannya.
Udin begitu takut tapi dia juga
mau balik lagi ke masjid jaraknya udah cukup jauh, mau pulang di depannya ada
bayangan putih menghalanginya.
Akhirnya dengan keberanian yang dikumpulkan
Udin pun berteriak keras membaca doa :
“ALLOHUMA BARIKLANA PIMA ROZAKTANA
WAKINA ADZAA BANNARR”
(Doa akan makan yang tadi diajarkan di masjid)
Tanpa diduga bayangan putih itu
pun langsung kabur dan sambil mengomel :
“BUSYETT.. SEUMUR UMUR JADI SYETAN, BARUSEKARANG GW MAU DIMAKAN SAMA ANAK
TK”
Cerita Anak Sholeh Lucu di Sekolah
Jarwo
yang Patuh Pada Wasiat Ayahnya
Bu Guru: “Anak-anak. Siapa yang
mau masuk surga?”
Anak-anak: (Dengan serempak)
“Sayaa!”
Jarwo: (Lagi duduk di belakang
hanya diam saja).
Bu Guru: “Siapa yang mau masuk
neraka?”
Anak-anak: “Tidak mauu!”
Jarwo: (Tetap diam saja).
Bu guru: (Mendekat) “Jarwo, kamu
mau masuk surga atau neraka?”
Jarwo: “Tidak kedua-duanya, Bu.”
Bu Guru: “Kenapa?”
Jarwo: “Habis waktu ayah saya mau
meninggal, beliau berpesan. Wo, apapun yang terjadi kamu harus masuk tentara.”
Jarwo memang sangat patuh terhadap
nasihat ayahnya. Bahkan sepeninggal ayahnya, ia tetap memegang teguh wasiat
yang diberikan kepadanya.
Menempatkan kalimat yang tidak
pada konteksnya memang akan membuat maknanya berantakan. Entah benar atau
keliru, Jarwo tidak ingin masuk surga maupun neraka karena hanya ingin masuk
tentara.
Belajar
Baca dan Tulis
Dani yang baru saja masuk Sekolah
Dasar (SD), ketika pulang sekolah ditanya oleh ibunya.
Ibu: “Belajar apa kau hari ini,
Nak?”
Dani: “Belajar menulis, Bu.”
Ibu: “Apa yang kau tulis, Nak?”
Dani: “Tidak tau, aku kan belum
belajar membaca.”
Terkadang apa yang dikatakan anak
kecil itu adalah kejujuran atas kepolosannya. Apa yang ia anggap serius bisa
jadi lucu dan menggemaskan bagi orang dewasa.
Dani yang baru saja masuk sekolah
mendapat pelajaran pertama yaitu menulis. Ketika ditanyai menulis apa, ia tak
tahu karena belum belajar membaca. Sungguh lelucon yang
miris.
Terlambat ke Sekolah
Dua murid SD yang nakalnya bukan
main sebut saja Galang dan Bagas. Mereka sering terlambat datang ke sekolah.
(Hari ini mereka terlambat lagi).
Guru: “Bagas! Kenapa hari ini kamu
terlambat lagi?”
Bagas: “Anu, Bu, semalam saya
mimpi jalan-jalan naik sepeda sama ayah saya keliling kota.”
Guru: (Kesal) “Kalau kamu Galang,
kenapa kamu juga terlambat?”
Galang: “Anu, Bu, semalam saya
mimpi ketemu Bagas sedang jalan-jalan naik sepeda bersama ayahnya, ya udah,
saya ikutan mereka keliling kota.”
Pernahkah kamu dulu terlambat
datang ke sekolah? Jika iya, pasti kamu pernah ditanyai alasan terlambat dan
setelahnya tetap diberi hukuman oleh gurumu.
Alasan si Bagas ini sungguh kocak
dan disusul alasan Galang yang semakin menambah kekonyolan. Pantas saja lelucon
ini masuk dalam kumpulan cerita anak sholeh lucu karena bisa mengundang gelak
tawa.
Tertutup
Tembok
Ibu Guru: “Endah, kamu kok hanya
menggambar ekor? Kan Ibu suruh menggambar kuda?”
Endah: (Sambil garuk-garuk kepala)
“Anu Bu, kudanya ketutupan tembok.”
Ibu Guru: “Yaa sudah, nanti Ibu
kasih nilai.”
Setelah dikasih nilai, si Endah
kaget karena dia cuman dapet nilai 1 padahal yang lain dapat 8, 7, atau 9.
Endah pun menghadap Ibu Guru.
Endah: “Buuuu, kok nilai Endah
cuma 1 nggak kaya yang lain?”
Ibu Guru: “Siapa bilang Ibu kasih
kamu nilai 1?”
Endah: “Ini!” (Sambil
memperlihatkan gambarnya yang dinilai 1)
Ibu Guru: “Ooo, itu yang 0
ketutupan tembok.”
Kumpulan cerita anak sholeh lucu di
atas tak hanya bisa menghibur saja, tapi juga menginspirasi. Salah
satunya adalah kecerdikan seorang guru ini.
Ketika keliru, murid suka
memberikan alasan-alasan yang kurang bisa diterima dan cenderung absurd. Guru
yang satu ini memberikan pemahaman secara tidak langsung. Pertama ia terkesan
membiarkan tapi pada akhirnya apa yang diterima si murid akan jadi pelajaran.
Cerita Anak Sholeh
Lucu Bersama Teman
Bocah Patah Hati
Adi adalah siswa SD kelas enam.
Selain juara di kelasnya, dia cukup ganteng juga. Dia punya satu teman sekolah
namanya Oneng, si Oneng cantik dan manis.
Singkat cerita, Adi jatuh hati
pada si Oneng, ternyata Oneng juga suka dengan Adi. Suatu hari, mereka
berbicara masalah perasaannya.
Adi: “Oneng, kamu tahu aku suka
kepadamu. Sayang kita masih kecil, bila nanti kita udah dewasa, kita menikah
yuk!”
Oneng: (Dengan wajah yang merah
merona) “Di, bukannya aku menolak, aku sih mau aja. Tapi dalam keluarga kami,
kami hanya menikah sesama kerabat saja.”
Paman menikah dengan bibi, kakek
menikah dengan nenek, bahkan papa menikah dengan mama. Kamu kan bukan kerabat
aku Di, jadi kita gak akan bisa menikah kelak.”
Mendengar jawaban si Oneng, Adi
tidak masuk sekolah satu minggu karena patah hati.
Anak-anak memang suka meniru
tingkah orang dewasa. Salah satunya adalah dalam urusan percintaan.
Yang bikin ketawa dari kisah anak sekolah di atas adalah anggapan si Oneng
tentang menikah. Ditambah pula si Adi yang patah hati oleh kenyataan yang
dipaparkan oleh Oneng. Benar-benar kasih tak sampai.
Bagaimana menurut Anda tentang
cerita anak sholeh lucu di atas? Cukup menghibur ya karena ada saja tingkah
anak yang membuat kita tertawa. Tertawalah karena tertawa adalah kebahagiaan
yang gratis.
Source :
https://www.toplucu.com/cerita-lucu/kumpulan-cerita-lucu-anak-anak/
https://duniaanak.org/seputar-anak/cerita-anak-sholeh-islami-ibnu-hajar.html
https://web.facebook.com/ceritalucupenawarstress/posts/-udin-si-anak-sholeh-cerita-lucu-bikin-ngakak-klik-di-sini-udin-anak-kelas-0-bes/684996764848771/?_rdc=1&_rdr