Bekerjalah dengan sepenuh
hati, bukan setengah hati, apalagi sepenuh gaji. Buat kamu yang sedang lelah
bekerja, cobalah membaca cerita motivasi kerja ikhlas berikut ini.
Keikhlasan dalam bekerja
bisa membantumu untuk menghilangkan stress dan rasa lelah menjadi lillah. Ya,
sebaiknya kita bekerja karena hanya mengharap ridho Allah SWT. Sudah sepantasnya
kerja dan upaya kita lakukan hanya karena-Nya. Bukan karena takut dengan
atasan, ingin terlihat kaya oleh tetangga-tetangga, dan alasan lain yang itu
sebatas dunia saja.
Jangan habiskan waktumu
untuk pekerjaan yang menjauhkanmu dari-Nya. Simak cerita motivasi kerja ikhlas berikut ini!
Cerita Motivasi Kerja
Ikhlas : Kisah Si Penebang Pohon
Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang
pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan
keadaan kerja yang bakal diterima sungguh-sungguh baik, sehingga si calon
penebang pohon itu bahkan bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan
menunjukkan area kerja yang semestinya diselesaikan dengan sasaran waktu yang
telah ditetapkan kepada si penebang pohon. Hari pertama bekerja, ia berhasil
merobohkan 8 batang pohon.Petang hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang
majikan terkesan dan memberikan pujian dengan lapang dada, “Hasil kerjamu
sungguh luar biasa! Saya sungguh-sungguh terpukau dengan kemampuanmu menebang
pohon-pohon itu.”“Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan
bekerja seperti itu”. Penebang kayu pun semakin bersemangat oleh pujian
majikannya. Keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tapi ia cuma
berhasil merobohkan 7 batang pohon.Hari ketiga, ia bekerja lebih keras lagi, tapi
kesudahannya tetap tak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya
hari, kian sedikit pohon yang berhasil dirobohkan.“Sepertinya saya telah kehilangan kecakapan dan
kekuatanku, bagaimana saya dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada
majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa.Dengan kepala tertunduk ia menghadap ke sang majikan,
meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tak paham apa
yang telah terjadi.Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan
terakhir kamu mengasah kapak?”“Mengasah kapak? Saya tak punya waktu untuk itu, saya
sungguh-sungguh sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan
sekuat tenaga.”Kata si penebang, “Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari
pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu dapat menebang
pohon dengan hasil luar biasa.Hari-hari selanjutnya, dengan energi yang sama,
mengaplikasikan kapak yang sama tapi tak diasah, kamu tahu sendiri,
kesudahannya kian menurun. Maka, sesibuk apa saja, kamu semestinya menyempatkan
waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan energi yang sama
dan hasil yang optimal.“Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan langsung kembali
bekerja!” instruksi sang majikan. Sambil mengangguk-anggukkan kepala dan
mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai
mengasah kapak.Sama seperti si penebang pohon, kita bahkan setiap hari, dari pagi hingga malam
hari, seolah terjebak dalam rutinitas berkala.
Sibuk,
sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu
istirahat. Saat istirahat sebentar kita bisa mengasah dan mengisi hal-hal baru
untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan spiritual. Seandainya kita mampu
memegang irama kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis,
berwawasan, dan selalu baru.
Cerita Motivasi Kerja
Ikhlas : Kerja Keras Tak Pernah Sia-sia
Cuba Gooding Jr. dikenal sebagai aktor yang memiliki karakter
kuat. Sejumlah filmnya laris di pasaran dan mendapat berbagai penghargaan.Perannya sangat memukai dalam Jerry Maguire dimana dia
bermain dengan Tom Cruise. Gooding juga bermain bagus dalam film A View Good
Men (film peraih 4 Oscar) yang juga bersama Tom Cruise, Demi Moore, dan Jack
Nicholson. Selain itu, dia juga berperan di dalam film As Good as It Gets (peraih
2 Oscar) bersama Jack Nicholson, Men of Honor bersama Robert de Niro dimana dia
dinominasikan meraih Oscar keduanya, dan sejumlah film lain.Gooding lahir di New York pada 2 Januari 1968.
Keluarganya pindah ke Los Angeles dikala Gooding berusia empat tahun. Di kota
ini grup band ayahnya meraih kesuksesan dengan single lagunya yang populer,
Everybody Plays the Fool.Saat kesuksesan itu berujung buruk karena sang ayah
meninggalkan mereka. Dengan hanya tinggal bersama orang tua tunggal, sekolah
Gooding pun jadi semrawut. Dia berkali-kali pindah sekolah.Saat bermain break dance, Gooding bertemu pencari
bakat Hollywood yang kemudian mengajaknya main sebagai pembuka pertunjukan
penyanyi Lionel Richie dan Paula Abdul pada tahun 1984.Berkat break dance juga dia tampil sebagai penari
pada pembukaan Olimpiade Los Angeles 1984. Berbagai seni peran pun dia tekuni
dengan bagus. Selepas SMA dia bahkan berlatih beladiri di Jepang.Dikala itu prospeknya di dunia akting belum dia temukan.
Akibatnya usaha kerasnya pun akhirnya membawa hasil. Pada tahun 1986 dia
mendapat peran pertama di serial TV Hill Street Blues walaupun Cuma tampil dua
episode.Sesudah itu dia berperan kecil dalam sebagian serial TV
lain, termasuk salah satunya serial Mc Gyver yang familiar itu.Gooding mulai main di layar lebar tahun 1988 melalui film
Coming to America. Tetapi berperan menjadi figuran sebagai seorang anak yang
tengah dicukur.Lama kelamaan perannya makin besar hingga jam terbangnya
pun cukup panjang di film Boyz n the Hood (1991). Film tersebut masuk nominasi
peraih Oscar untuk sutradara terbaik dan skenario terbaik dan Gooding ikut
serta menjadi sorotan karena berperan bagus sebagai Tré Styles.Akhirnya dia mendapat pelbagai tawaran untuk main dengan
sejumlah bintang film besar. Terbukti memang kesuksesan telah dia raih saat ini.
Meski saat SMA adalah masa-masa terberat Gooding.Namun keinginannya begitu kuat, dia mulai serius belajar
drama tak peduli apapun halangannya. “Waktu terberat ialah dikala SMA, (dikala
itu) saya tak punya pekerjaan dan selalu kesusahan. Sedangkan untuk bisa pergi mengikuti
audisi paling bagus bisa naik bis atau jalan kaki (karena tak punya uang),”
katanya.
Kerja
keras Gooding yang tak pernah sia-sia. Perjalanan panjang yang dia lewati
berupa kesedihan, kesusahan, keterbatasan, ternyata membentuk karakter dan kepribadiannya
yang semakin kuat untuk bisa menjadi orang yang sukses.
Cerita Motivasi Kerja
Ikhlas : Sukses Cuci Piring di AS
Sekitar 6 tahun lalu, tepatnya tahun 2005, pria bernama
Rudi Suparto ini terbang ke Amerika Serikat demi mencari uang lebih.Akibatnya ternyata, mantan sales manager ini tak dapat
mendapat pekerjaan yang lebih bagus selain tukang cuci piring di sebuah kafe.Saya kehidupannya di Amerika Serikat terbilang tak mudah
bagi pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur ini. Menjadi manager restoran tak bisa
dilakukan karena sebenarnya dirinya tak dapat berbahasa Inggris dengan lancar.Hanya tukang cuci piringlah yang dapat dijadikan nafkah
penghidupannya di tahun-tahun pertama di negeri Paman Sam ini. “Sedih sekali
sebenarnya waktu itu. Sedangkan saya tak biasanya mengontrol sampah dan kotoran
makanan,” kisah Rudi. Luar biasanya, situasi menyedihkan ini tak membuat Rudi
pantang menyerah.Justru dia belajar dari keadaannya itu. Dia mulai mengenal
cara memasak dan seluk beluk kafe.Ketekunan dan kegigihannya selama setengah tahun membuatnya
bisa memiliki sebuah kafe cepat saji miliknya sendiri, yang diberikan nama Work
Express. Kafe ini berlokasi di jalan utama kompleks kasino, Las Vegas, Amerika
Serikat.Ibarat kacang yang tak lupa akan kulitnya, Rudi bahkan
ikut serta menolong sesama imigran asal Indonesia. Umumnya karyawannya ialah
orang Indonesia, dan cuma juru masaknya saja yang warga China.Karena telah memiliki kehidupan mapan di Amerika, Rudi
konsisten berencana untuk menghabiskan masa tuanya di Indonesia.
Pencapaian
Rudi Suparto ini menandakan bahwa tiap-tiap keringat kerja keras di bidang apapun,
bahkan jika sekiranya ditekuni dengan niat bagus, maka dapat berbuah kesuksesan
yang manis.
Apa
yang dilakukan Rudi juga patut diikuti. Sejauh apapun kita melalang buana dan
apalagi menuai keberhasilan di negeri orang, layaknya kita tak melupakan
kampung halaman.
Ketiga
cerita motivasi kerja ikhlas di atas memberikan bukti kepada kita bahwa keikhlasan
dalam apapun pekerjaan kita akan menuai hasil yang baik. Jangan paksa dirimu
untuk kerja keras tanpa rasa ikhlas dihati.