Seringkali
masyarakat memberikan pandangan sebelah mata pada single mother yang
membesarkan anaknya sendiri. Meski ada juga beberapa yang bersimpati dan
berempati melihat single mother berjuang membesarkan anak-anaknya sendiri.
Artikel
kali ini akan membahas bagaimana anak laki-laki dari single mother bisa sukses
dalam hidupnya, meski dia tumbuh tanpa sosok dan peran seorang ayah. Tujuan
saya menulis ini adalah memberikan Anda perspektif baru mengenai apa yang bisa
terjadi dan itu faktanya di sekitar kita.
Pandangan
Negatif Pada Anak Laki-laki yang Dibesarkan oleh Ibu Tunggal
Tidak
jarang yang berasumsi bahwa anak laki-laki dari seorang ibu tunggal tidak akan
berhasil dalam hidupnya. Karena pendapat kurangnya peran ayah dalam hidup si
anak.
Pemikiran
negatif dari masyarakat justru malah memberikan sugesti ada ibu tunggal dan
anak-anaknya. Ketika mendengar omongan itu jika mereka tidak kuat
mempertahankan keyakinannya maka ibu tunggal dan anak-anaknya pun akan menyerah
pada hidup dan menjadi tidak sukses. Seperti yang orang-orang katakan.
Kita
lihat lebih luas lagi tentang fakta anak-anak yang tumbuh, baik itu dari
keluarga yang lengkap maupun tidak. Berapa banyak anak-anak yang sukses dari
keluarga yang lengkap? Dan berapa banyak anak-anak yang tidak sukses meski
keluarga mereka lengkap?
Jika
Anda bisa menemukan satu saja kasus dari anak-anak yang gagal dalam hidupnya
meski memiliki orang tua yang lengkap, maka asumsi Anda yang mengatakan bahwa
anak-anak yang dibesarkan oleh ibu tunggal akan gagal adalah asumsi yang tidak
tepat. Karena tidak adanya jaminan ibu tunggal gagal mendidik dan membesarkan
anaknya hingga menjadi anak yang sukses.
Seperti
yang kita tahu bahwa banyak juga lho anak laki-laki dari orang tua yang
lengkap, memiliki family privilege, tetapi dia tak bisa memanfaatkan itu
dengan baik dan akhirnya menjadi orang yang gagal. Gagal dalam hal ini menurut
saya adalah anak tersebut menjadi pemakai narkoba, melakukan tindak kriminal,
bahkan bisa jadi korupsi.
Nah,
banyak juga kan para koruptor yang lahir dan dibesarkan di dalam lingkungan
keluarga yang lengkap dan serba berkecukupan. Menjadi koruptor adalah hidup yang
gagal menurut saya karena memakan yang bukan haknya, bermain curang untuk
memakan harta yang bukan miliknya.
Faktor-faktor
Pendukung Kesuksesan Anak Laki-laki dari Ibu Tunggal
Bisa
disimpulkan beberapa faktor yang bisa berpengaruh pada kesuksesan anak laki-laki
yang dibesarkan oleh seorang ibu tunggal.
1.
Didikan Ibu
Didikan ibu ini menjadi kunci bagaimana seorang anak tumbuh.
Bahkan didikan ibu ini berpengaruh sejak anak dalam kandungan. Memory anak usia
dini hingga 15 tahun bisa jadi lebih kuat sehingga mampu merekam lebih banyak
kejadian dan didikan.
Oleh karena itu, seberapa keras dan menyakitkan hidup jangan
bertikai di depan anak. Apalagi memberikan contoh kekerasan dihadapan anak. Hal
itu akan memberikan kenangan yang buruk bagi anak.
2.
Karakter Lingkungan Tempat Anak
Dibesarkan
Dimana anak itu dibesarkan juga akan memberikan pengaruh.
Contohnya jika lingkungan dimana anak tinggal memang sudah dikenal banyak orang
yang menjadi pencuri maka bisa jadi anak terpengaruh jika dia bergaul dengan
mereka.
Namun apabila ibu tunggal tidak bisa memilih tempat lain
karena keterbatasan daya dan dana, maka bisa disiasati dengan memberikan
batasan pada anak untuk bergaul dengan lingkungan yang dikenal memiliki
karakter buruk. Berilah pengertian pada anak mengapa dia tidak dibolehkan
bergaul dengan anak-anak di lingkungannya. Anak tidak bisa menerima begitu saja
tanpa diberi alasan yang jelas. Dia akan cenderung berontak karena rasa
penasaran anak yang besar dan selalu ingin mencoba hal baru.
3.
Spiritual Anak
Sejak dini anak perlu dibekali spiritual yang baik, contohnya
bagaimana anak mengenal Sang Pencipta, dan menanamkan iman pada diri anak
secara perlahan. Hal ini akan sangat menolong anak saat dia beranjak dewasa
dalam menghadapi dunia luar.
Menurut saya menjadi orang yang memiliki religi itu tidak
cukup tanpa memiliki jiwa spiritual. Karena keyakinan dan iman hanya akan
dimiliki ketika dia memiliki rasa secara spiritual.
Oleh karena pentingnya jiwa spiritual anak ini, maka sejak
dini mulai ditanamkan dari kebiasaan sehari-hari. Tidak mengapa diawal anak
akan merasa terpaksa dan jadikan itu sebagai rutinitasnya. Maka setelah
beranjak dewasa apa yang dia kenal dengan agamanya akan mulai dia pahami.
Misalnya saat kecil anak hanya tahu bahwa dia harus ke masjid, meski anak belum
tahu betul kenapa mereka pergi ke sana itu tidak apa-apa. Seiring waktu dengan
bertambah usia si anak akan mulai belajar memahami mengapa dia beribadah.
Spiritual ini juga mejadi pondasi dan pedoman hidup manusia.
Karena keinginan manusia yang tak terbatas dan tidak pernah merasa puas maka
diperlukan iman dalam hatinya. Jika tidak ada iman maka dia akan mudah
terpengaruh dunia. Anak bisa menjadi mudah putus asa dan bisa jadi memiliki
keinginan untuk bunuh diri jika memiliki masalah dalam hidupnya.
Jadi hal spiritual ini jangan dilupakan dalam tumbuh kembang
anak.
Kesuksesan Anak Laki-laki dari Ibu Tunggal
Anak laki-laki yang tumbuh dalam lingkungan yang baik,
mendapatkan didikan yang baik dari ibunya, akan memiliki keinginan untuk hidup
dengan lebih baik juga. Tidak jarang mereka tumbuh dengan keinginan
membahagiakan ibu tunggalnya yang telah berjuang membesarkannya tanpa ayah.
Ibu tunggalnya menjadi semangatnya untuk menjadi orang yang
sukses. Itulah mimpi seorang anak laki-laki yang dibesarkan oleh ibu tunggal.
Tidak jarang juga kita lihat saat ini public figure yang
hanya dibesarkan oleh ibu tunggal dimasa lalu. Mereka bisa sukses tanpa
kehadiran seorang ayah. Mengenai bagaimana trauma yang dimilikinya karena
tumbuh tanpa ayah itu menjadi hal lain yang berkaitan dengan kesehatan mental
dan seberapa kuat iman yang dimiliki anak.
Namun yang ditekankan di sini adalah tidak selalu anak laki-laki
yang dibesarkan oleh ibu tunggal akan gagal dalam hidupnya. Dan juga sebaliknya,
karena ukuran sukses itu dipengaruhi oleh berbagai variable. Sebagian besar
variabel dari diri anak dan lingkungan dimana dia tumbuh. Jadi tidak ada
jaminan sekali lagi untuk kesuksesan anak atau tidak bergantung pada keluarga yang
lengkap atau tidak.
Kesuksesan anak juga tidak ditentukan dari dimana dia sekolah.
Karena seringkali asumsi negatif datang pada ibu tunggal yang membesarkan anaknya
sendiri karena ketidakmampuan ibu tunggal menyekolahkan anak ke sekolah yang
mahal.
Mahal atau tidaknya sekolah tidak juga turut menjamin anak
bisa sukses dan tidak berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Itu hanyalah
variabel dari sekian variabel yang juga turut mempengaruhi anak.
Oleh karena itu, kesuksesan anak laki-laki dari ibu tunggal
bisa saja terjadi meski tanpa kehadiran peran ayah. Karena adanya ayah pun
tidak menjamin anak menjadi sukses. Sukses adalah ukuran yang berbeda-beda dari
setiap orang, dan sukses dipengaruhi oleh karakter anak sendiri. Jadi bagaimana
ibu tunggal mendidik dan membesarkan anaknya lebih penting daripada memikirkan
di luar faktor yg tidak begitu berpengaruh, seperti sekolah dan gaya hidup. Itu
hanyalah omongan orang yang belum terbukti kebenarannya.
Teruslah berjuang para ibu tunggal, untuk masa depan anak-anakmu.