Dwayne “The Rock” Johnson yang saat ini kita kenal ternyata juga pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Mari kita simak kisah inspiratif Dwayne Johnson dan bagaimana dia mengatasi depresinya.
Terlahir dari keluarga yang amat sangat sederhana, Dwayne Johnson harus melihat dan mengalami bagaimana dia dan orang tuanya harus berkali-kali diusir dari apartemen karena tidak mampu membayar sewanya.
Setiap kali pulang ke rumah, Dwayne Johnson kecil selalu mendapatkan peringatan pengusiran dari apartemennya. Hingga ibunya tidak kuat lagi dan mencoba untuk bunuh diri.
Pada usia 15 tahun, Dwayne Johnson harus menyaksikan bagaimana ibunya berlari menuju jalanan ramai untuk bunuh diri setelah mendapati keluarganya diusir dari apartemen lagi. Beruntung Dwayne Johnson mampu menyelamatkan sang ibu.
Namun kejadian itu tetap membekas dalam ingatan Dwayne Johnson. Dia mengalami depresi hingga merusak kariernya saat bergabung dalam tim sepakbola sekolahnya. Dan juga dia harus putus dari pacarnya.
Awalnya Dwayne Johnson hanya ingin memendam semuanya. Peristiwa masa lalunya saat dia masih kecil. Keadaan yang sulit dan bagaimana dia melihat ibunya mencoba bunuh diri. Bukan hal yang mudah baginya untuk bangkit dan bersikap baik-baik saja dengan rasa depresi itu.
Dwayne Johnson berada pada titik dimana dia tidak ingin melakukan apapun dan tidak tahu harus kemana. Dia hanya bisa menangis merasakan betapa sakit dan kecewa dirinya.
Cara Dwayne Johnson Mengatasi Depresinya
Akhirnya Dwayne Johnson terus mencari apa kelebihan dirinya. Dia hanya tak ingin mencoba bunuh diri seperti ibunya dulu karena rasa depresi tersebut. Dia mencoba untuk membantu orang lain dengan pengalamannya. Pengalaman yang dia peroleh dengan rasa depresinya. Dia yakin ada banyak orang di luar sana yang punya rasa depresi sama seperti dirinya. Dan dia ingin membantu mereka mengatasinya.
Menurut Dwayne Johnson, depresi itu tidak pernah pandang bulu. Dia bisa datang kepada siapa saja. Tak peduli tua muda, besar kecil, kaya miskin. Terutama depresi pun bisa hadir pada diri setiap lelaki yang cenderung lebih suka memendam perasaannya.
Dwayne Johnson menyadari bahwa apa yang dia alami, dengan depresi dan pengalaman masa lalu yang tidak baik, membuatnya berpikir bahwa dia tidak sendirian. Ketika dia mulai berani untuk lebih terbuka dengan orang lain, dia mulai tahu bahwa dia tak mengalaminya sendirian.
Jadi bagaimana kita bisa tahu apa yang dirasakan orang lain ketika kita pun menyimpan rapat-rapat hal itu. Depresi bukan lah kelemahan. Justru dengan kita membicarakannya dengan orang lain yang juga kita percaya, itu adalah sebuah keberanian. Banyak lelaki yang justru lebih memilih memendamnya. Karena takut dianggap lemah oleh orang lain.
Dengan tubuh kekarnya, kisah inspiratif Dwayne Johnson dalam mengatasi depresinya bisa kita jadikan pembelajaran. Depresi atau gangguan mental lainnya adalah sisi lain dari kehidupan kita. Sesuatu yang bagus bila kita bisa lebih mengenalnya, mengidentifikasi, dan mengevaluasi rasa tersebut.
Apakah dengan membagi rasa depresinya Dwayne Johnson jadi terlihat lemah? Tidak sama sekali. Sebaliknya, Dwayne Johnson mewakili kita sebagai manusia yang punya kekuatan tapi juga tak luput dari kekurangan. Namun jangan pernah anggap kekurangan itu sebagai hal yang memalukan.
Kita akan lebih malu jika kita masih berada dalam depresi dan kita pendam sendiri. Karena itu akan berdampak pada sikap kita pada orang lain. Kita jadi tidak bisa bersikap terbuka, selalu mengasingkan diri, tidak memiliki tekad, dan bagaimana kita bisa membantu orang lain jika kita masih merasakan sakit pada diri kita sendiri.
Pesan Dwayne Johnson bagi kita yang masih berada pada lingkaran depresi, jujurlah pada diri kita. Jangan pernah menolak rasa sakit yang kita rasakan dan memakai senyum palsu agar terlihat baik-baik saja. Karena depresi akan menghampirimu lebih sering.
Dari kisah inspiratif Dwayne Johnson di atas, kita mulai menyadari bahwa hidup kadang tak selalu indah, hidup tak selalu memberi yang kita inginkan. Kita tidak bisa menghindari rasa depresi dan sakit itu, tapi yang membedakan adalah bagaimana kita mengatasi rasa tersebut.