Motivasi dari kisah inspiratif pelajar sukses berikut ini membuka
mata dan pemikiran kita bahwa Pendidikan tidak hanya milik orang-orang kaya.
Melalui kerja keras, rajin belajar, dan disertai doa maka
semua cita-cita itu tidak ada yang mustahil. Yang mustahil adalah ketika kamu
menginginkannya tetapi tidak serius untuk meraihnya.
Kisah Inspiratif Pelajar Sukses Meraih Beasiswa
Full
Sumber Gambar : m.youtube.com |
Cerita seorang pelajar asal Indonesia yang bernama Muhamad
Andrian di channel youtubenya mengisahkan bagaimana perjuangannya dulu dalam
mendapatkan beasiswa full ke Eropa hingga kini bisa berkarir di negara
tersebut.
Terinspirasi dari kisah-kisah yang dituliskan oleh Andrea Hirata
dalam Tetralogi Laskar Pelangi, membuat Andrian membulatkan tekadnya untuk bisa
berjuang melanjutkan kuliah ke luar negeri. Andrian pun juga akhirnya menyadari
bahwa ternyata bisa kuliah ke luar negeri itu tidak hanya bisa dilakukan oleh
orang-orang kaya.
Tidak bisa berbahasa Inggris adalah salah satu kendala awal
yang dihadapi oleh Andrian. Selain itu, tentu saja keterbatasan biaya jika
harus mengikuti les Bahasa Inggris.
Namun sejak itu dia konsisten untuk mencari informasi
seputar kuliah di luar negeri dan bagaimana cara mendapatkannya. Dia belajar
banyak dari kisah-kisah mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa di luar
negeri.
Sadar akan kekurangannya dalam berbahasa Inggris, Andrian
menabung sejak kuliah sarjana untuk bisa pergi ke Kampung Inggris di Pare,
Kediri. Dia berharap di sana dia akan banyak mendapatkan ilmu dan mahir berbahasa
Inggris.
Di Pare dia memilih untuk mendapatkan kursus Bahasa Inggris
mulai dari tingkat dasar karena dia merasa sangat kurang dan tidak bisa lancar
memahami Bahasa Inggris.
Berkumpul dengan banyak teman dari berbagai daerah di Pare,
Andrian semakin termotivasi karena merasa teman-temannya juga yang memiliki tujuan
yang sama dengan dirinya. Mungkin berbeda halnya jika dia memilih belajar di
rumah saja, motivasi yang didapat tidak sebesar itu dan pastinya lebih mudah
menyerah karena tidak ada teman yang satu tujuan.
Sambil belajar Bahasa Inggris, Andrian pun coba melamar
beberapa peluang untuk mendapatkan beasiswa ke Eropa. Awalnya dia mencoba untuk
melamar dari pemerintah Turki untuk bisa kuliah di sebuah universitas di Turki.
Dia pun lolos hingga tahap interview yang dilakukan di Kedutaan Turki yang
berada di Jakarta.
Namun saat pengumuman tiba, dia gagal mendapatkan beasiswa
tersebut. Andrian sempat merasa lelah tetapi dia memilih untuk istirahat
sejenak dan melanjutkan kembali mencari beasiswa.
Pada akhirnya ada peluang beasiswa dari Pemerintah Polandia.
Saat itu Indonesia baru pertama kali masuk dalam daftar list penerima beasiswa
dari Polandia.
Karena persyaratannya yang kurang lebih sama, hanya membutuhkan
tambahan dokumen berupa surat keterangan sehat dari rumah sakit, maka dia pun
melamar lowongan beasiswa tersebut.
Andrian pun berhasil lolos sebagai penerima beasiswa dari
Pemerintah Polandia. Tanpa pikir panjang dia pun memilih untuk ambil kesempatan
tersebut. Dia tidak peduli denga napa kata orang waktu itu yang mengatakan bahwa
Polandia bukan negara terkenal yang memiliki universitas bagus sekelas Harvard
University.
Andrian hanya berpikir dari sekian banyak yang dia lamar,
itulah satu-satunya kesempatan yang dia miliki untuk mewujudkan apa yang
menjadi cita-citanya selama ini. Dia berharap Polandia bisa menjadi jalan untuk
melangkah ke tahap selanjutnya.
Dan benar, sambil kuliah di Polandia dia juga coba melamar
beasiswa dari Uni Eropa, yaitu Erasmus Plus. Andrian pun lolos menjadi penerima
beasiswa full dari Uni Eropa tersebut.
Kini dia pun melanjutkan berkarir di Eropa setelah lulus S2.
Dia belum berkeinginan untuk kembali ke Indonesia karena masih ada yang ingin
dia capai di sana.
Dari kisah inspiratif pelajar sukses seorang Muhamad Andrian
yang berjuang mendapatkan beasiswa demi kuliah ke Eropa ini dapat kita ambil
pelajaran darinya bahwa saat kamu merasa lelah dalam mengejar cita-citamu,
janganlah berhenti, tetapi cukup beristirahat. Karena kita tak tahu bahwa
tinggal selangkah lagi kita bisa mendapatkan peluang itu.
Kisah Inspiratif Pelajar Sukses Ingin Masuk Perguruan
Tinggi Negeri
Firdausi, siswa SMAN 1 Peusangan, Bireun Aceh sangat
bercita-cita untuk bisa menjadi sarjana dari Perguruan Tinggi Negeri ternama di
Indonesia.
Mungkin bagi sebagian orang lain cita-cita itu tidak terlalu
besar. Tetapi bagi Firdaus, yang memiliki keterbatasan finansial, cita-cita ini
adalah impian tertingginya saat itu.
Dia tinggal bersama kakek dan neneknya karena ibunya bekerja
sebagai TKI. Cita-citanya untuk bisa kuliah di perguruan tinggi sempat pupus
karena pesan kakek dan neneknya yang tidak ingin Firdaus jatuh dari mimpinya.
“Kalau punya cita-cita jangan ketinggian, nanti kalau jatuh
sakit rasanya”, pesan kakek dan neneknya.
Firdaus pun hanya menanggapi dengan senyuman seraya berkata,
“Tidak ketinggian kok, Nek. Nanti ada yang bantuin Firdaus”.
Saat itu Firdaus hanya yakin bahwa Allah lah yang bisa
menolongnya dari semua keterbatasannya. Berbekal doa restu dari ibunya, Firdaus
bertekad untuk belajar dengan giat demi mengejar cita-citanya. Dia merelakan
waktu bermainnya untuk bekerja sampingan menjaga toko dan menabung sebagian
hasilnya. Dia pun lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar daripada
bermain bersama teman.
Hari pengumuman pun tiba, nama Firdaus masuk dalam daftar peserta
yang lolos ujian SBMPTN waktu itu. Dia berhasil diterima di Perguruan Tinggi
Negeri Universitas Malikussaleh Jurusan
Manajemen.
Berbekal keyakinan dan kerja keras, Firdaus pun mampu
menggapai mimpinya yang sempat dianggap oleh kakek dan neneknya itu terlalu
tinggi.
Kisah Inspiratif Pelajar Sukses Dari Anak Tukang Buruh
Bangunan
Namanya adalah Ami Andriani, seorang anak perempuan dari
Bapak Dadang dan Ibu Nendri yang berhasil mendapatkan predikat Cumlaude dengan
IPK tertinggi, yaitu 3,92 dari Jurusan Statistika Universitas Padjadjaran,
Bandung.
Ayahnya adalah seorang tukang buruh bangunan dan ibunya
seorang ibu rumah tangga biasa yang juga memiliki usaha kecil-kecilan warung
sayuran di rumahnya.
Demi Ami bisa melanjutkan sekolah, orang tuanya sangat
bekerja keras pagi hingga malam untuk bisa membayar kuliah Ami.
Meski begitu Ami juga turut berjuang dalam mewujudkan
cita-citanya. Dia tak ingin melihat orang tuanya kecewa telah menyekolahkannya
hingga tingkat sarjana.
Ami memang sangat berprestasi dalam bidang statistika sejak
duduk di bangku SMA. Saat kuliah pun beberapa kali dia mengikuti kompetisi statistika
tingkat nasional di Surabaya dan Jogjakarta. Dia pun sempat menjadi semi
finalis sebanyak dua kali dalam kompetisi data analisis dan satu kali dalam Disaster
Data Challenge. Selain itu, dia juga pernah mengikuti Olimpiade Nasional Statistika
di Jogjakarta.
Dia pun juga berjuang untuk mendapatkan beasiswa untuk
meringankan beban orang tuanya untuk membayar biaya kuliah karena saat itu juga
ada adiknya yang masih sekolah di bangku SMP yang akan melanjutkan ke SMA.
Pada saat menjelang hari wisudanya, orang tuanya sempat
bingung bagaimana mereka bisa menghadiri wisuda putrinya karena keterbatasan
biaya. Akhirnya tanpa sepengetahuan Ami, berbekal hasil meminjam uang dari seseorang
mereka bisa berangkat mendampingi dan menyaksikan putrinya di wisuda, bonusnya mereka
mendapatkan kehormatan untuk berjabat tangan dan berfoto dengan para petinggi UNPAD
karena prestasi Ami.
Kisah inspiratif dari Ami Andriani ini sempat disiarkan oleh
Metro TV dalam program Kick Andy pada tahun 2016.
Ami Andriani, mahasiswi Universitas Padjadjaran membuktikan
perjuangan orang tuanya tidak sia-sia.
Ayah Ami pun berkeyakinan bahwa dengan niat tulus dan baik,
pasti ada jalan untuk dapat meneruskan pendidikan.
Ketiga kisah inspiratif pelajar sukses di atas telah mengajarkan
pada kita bahwa bukan soal terbatasnya uang dan fasilitas, tetapi kemauan keras
lah yang mengalahkan semua halangan yang datang.