Kisah inspiratif Ryan Reynolds membawa kita pada cerita bagaimana “Deadpool” baru bisa sukses setelah 11 tahun dan 47 penolakan. Mari kita simak kisah hidup Ryan Reynolds berikut ini.
Ryan Reynolds saat ini kita kenal sebagai aktor dari Deadpool yang sukses di layar lebar. Namun apakah kita tahu bahwa sebelumnya perjalanan Ryan Reynolds ini tidaklah mudah. Bahkan sejak dia masih kecil, hidup tidak selalu mudah untuk dia jalani.
Masa kecil Ryan Reynolds dalam asuhan ayahnya yang cukup keras. Sehingga nyaris selama masa pertumbuhannya di rumah, Ryan Reynolds tak pernah merasa nyaman.
Cita-citanya untuk bisa membintangi sebuah film membawanya pada awal kariernya sebagai aktor drama seri yang berjudul “Fifteen” saat dia masih remaja. Ryan Reynolds pun mampu menghasilkan $150 setiap harinya dari pekerjaannya sebagai aktor.
Bisa dikatakan dia berhasil di masa mudanya setelah masa kecil yang sulit dia lalui. Namun kekayaan tak membuatnya berubah. Dia tetaplah sosok pemuda yang ramah. Bahkan Ryan Reynolds masih berkeliling untuk menjual koran setiap hari setelah dia selesai syuting.
Didikan yang keras dari ayahnya ternyata sangat membekas pada dirinya. Hingga dia sering merasa panik dan cemas yang berlebihan. Hal itu sangat mengganggu dirinya.
Untuk mencoba mengobatinya, Ryan Reynolds mencoba bermain film komedi. Dia pikir itu bisa mengurangi rasa depresinya di dunia nyata. Namun ternyata perannya di film komedi tidak berpengaruh bagi kehidupannya yang nyata. Ryan Reynolds masih saja terbangun tengah malam hari dan mendapatkan serangan kecemasan yang luar biasa terhadap masa depannya.
Karena rasa depresi yang tak kunjung terobati, akhirnya Ryan Reynolds menjerumuskan dirinya pada narkoba. Namun keputusannya salah. Hal itu malah semakin menambah kecemasannya terhadap masa depannya sendiri.
Ryan Reynolds pun bermeditasi dengan dirinya sendiri. Dia mencoba melakukan evaluasi terhadap dirinya sendiri, apa yang salah dan bagaimana dia bisa mengatasinya.
Akhirnya dia memutuskan untuk berhenti memakai narkoba dan memilih untuk menjadi dirinya sendiri. Dia coba menerima diri apa adanya, apapun yang terjadi pada masa lalu dan masa depannya. Dia tak ingin terlalu mencemaskan seperti apa masa depannya kelak. Selama melakukan yang terbaik maka hidupnya akan baik-baik saja.
Dari kisah inspiratif Ryan Reynolds ini mungkin juga banyak dialami oleh para selebritas, baik nasional dan internasional. Karir, menjadi terkenal, harta, dan kesuksesan membuat mereka merasa cemas bagaimana jika itu semua nantinya menghilang dari hidup mereka. Dalam tahap ini maka manusia sudah terjebak pada apa yang dia miliki, kecanduan dan takut kehilangan.
Tidak hanya terjadi di kalangan artis. Sindrom itu pun banyak menyerang orang-orang biasa yang mulai mendapati dirinya bisa menghasilkan banyak uang, memiliki posisi dan jabatan bagus dalam pekerjaannya, dan hal lainnya yang memicu seseorang enggan melepas apa yang melekat pada dirinya.
Kekayaan sering kali menjadi pemicu utama orang-orang tidak bisa lepas dari kecanduan memiliki harta dan posisi yang lebih tinggi dari orang lain.
Sebagai contoh ketika seorang pegawai sebuah perusahaan besar sudah berada pada zona nyamannya, maka dia memilih untuk mengabdikan seluruh hidupnya untuk perusahaan tersebut. Zona nyaman disini kerap diartikan sebagai memiliki banyak fasilitas yang bisa memperkaya dirinya. Terlepas dari apakah dia nyaman dengan pekerjaannya atau tidak, yang penting dia memiliki uang yang banyak dalam hidupnya.
Tentu banyak juga alasan orang-orang kenapa mau bertahan dalam kondisi demikian. Hal itu bukan kah seperti telah diperbudak oleh harta, uang dan jabatan?
Kebahagiaan orang yang mengalami kecanduan pada harta, kesuksesan dan jabatan ini hanya sekejap. Seumur hidup mungkin dia akan dihantui rasa depresi yang luar biasa. Bahkan bisa juga menimbulkan penyakit dalam tubuhnya. Ya, karena kecemasan terhadap masa depan yang terlalu berlebihan.
Bagaimana dia bisa lepas dari rasa depresinya yang akut tergantung pada kemauannya untuk bisa berubah. Kuncinya adalah pada mulai menerima diri apa adanya dan berhenti merasa cemas. Apapun yang akan terjadi pada masa depanmu yakinlah semua akan baik-baik saja. Tugas kita hanyalah menjalani hari ini. Dan ubah masa lalu dengan kebaikan yang kita lakukan di hari ini. Agar saat kita berada pada masa depan kita bisa menengok masa lalu kita dengan bahagia.
Yakinilah bahwa episode depresi dan hal negatif lain yang terjadi pada diri kita hari ini hanyalah salah satu dari chapter hidup yang harus dilewati. Kisah inspiratif Ryan Reynolds menunjukkan pada kita bahwa kita bukan lah rasa depresi itu sendiri, kita bukan kegagalan, kita bukan rasa cemas yang sering kita alami. Saat kehidupan memberi kita kegagalan, justru itulah kehidupan itu dimulai.