Seorang sales/marketing harus memiliki kemauan untuk terus
selalu belajar. Karena sales/marketing produk satu akan berbeda strateginya
dengan produk lainnya. Misalnya sales/marketing produk property akan berbeda
dengan sales/marketing produk retail atau barang online.
Perbedaan strategi ini yang menjadi penentu seberapa cepat
dia bisa closing dan bahkan mengalami repeat order setiap bulannya.
Bagi sebagian orang pekerjaan menjadi sales/marketing ini
akan terasa berat dan membosankan karena harus berani bicara untuk menawarkan
produk, sering berada di lapangan, dan selalu berhubungan dengan orang-orang.
Namun bagi sebagian orang lagi yang memang senang dengan pengalaman baru, suka
bekerja di lapangan, dan suka menjalin relationship dengan banyak orang, serta
siap bertemu dengan orang – orang baru pekerjaan sales/marketing ini akan
menantang dan semakin menyenangkan.
Ada juga tipe sales/marketing yang hanya sekali closing
sudah puas. Tapi ada juga yang selalu ketagihan untuk closing.
Lalu bagaimana dengan agen property?
Agen adalah perantara atau bisa disebut broker yang menghubungkan
calon pembeli dengan pemilik property. Pemilik property ini bisa saja developer
atau jika itu rumah secondary adalah pemilik langsung dari objek yang akan
dijual.
Menghadapi berbagai karakter calon buyer ini membutuhkan
pemahaman dan strategi khusus untuk maintenance komunikasi. Karena banyak juga
calon buyer yang sekedar tanya-tanya. Intinya sebagai penjual kita tidak boleh
baper ketika menghadapi calon buyer.
Untuk menjadi seorang sales/marketing/agen property yang
siap closing bertubi-tubi ada beberapa strategi saat follow up calon buyer.
Simak penjelasannya sebagai berikut :
1. Komunikasi
melalui telepon vs WA
Lebih baik melakukan komunikasi dengan calon buyer melalui
telepon dibandingkan chat WA, atau bahkan WA call sekalipun.
Beberapa kelebihan jika Anda memilih berkomunikasi lewat
telepon, yaitu :
·
Terkesan lebih sopan
·
Kita jadi tahu bagaimana karakter calon buyer
dan bisa mengkategorikan apakah dia calon buyer yang nantinya akan closing
cepat atau tidak
·
Membentuk karakter diri Anda sebagai
sales/marketing yang serius dan bukan project bodong
·
Bisa mengenal lebih dekat calon buyer
Namun jika Anda mencoba calon buyer tapi tidak segera
diangkat, Anda bisa mencoba untuk menghubunginya dulu lewat chat WA dan
selanjutnya Anda bisa janjian untuk waktu telepon yang tepat.
2. Kategorikan
calon buyer
Anda harus mulai mengkategorikan calon buyer, siapa saja
yang termasuk Anda follow up pertama kali, siapa saja yang sudah berkenan untuk
survey, siapa saja yang masih masuk dalam masa pertimbangan, dan siapa saja
yang sudah survey.
Dengan kategori calon buyer tersebut Anda akan lebih mudah
untuk melakukan follow up, meski sekedar broadcast produk atau listing. Anda pun
tahu broadcast apa yang cocok untuk masing-masing calon buyer Anda. Jangan
sampai calon buyer Anda yang kategori 1 Milyar ke atas Anda beri listing di
bawah 500 juta, maka hal itu akan tidak sesuai dengan permintaan dan minat pelanggan.
3. Gunakan
Strategi Push dan Pull
Strategi push dan pull ini adalah bagaimana Anda menempatkan
diri untuk bisa menarik ulur calon buyer. Misalnya Anda bisa memberikan waktu
maksimal 3X24 jam setelah calon buyer survey untuk menanyakan kembali bagaimana
kesan setelah survey. Jangan terlalu lama dan juga tidak terlalu cepat. Beri waktu
yang cukup calon buyer Anda untuk berpikir.
Anda juga bisa menggunakan strategi 2, 4, 6, 8 artinya Anda
bisa memberi waktu calon buyer Anda selama 2 hari, jika belum closing hubungi 4
hari lagi, jika belum closing 6 hari lagi, dan 8 hari lagi jika dia juga belum
berminat.
4. Maintenance
pelanggan
Maintenance atau menjaga hubungan dengan para pelanggan Anda
yang sudah closing itu juga sangat penting. Jangan pernah berpikir bahwa mereka
sudah tidak ada hubungan lagi dengan kita. Justru dengan bantuan mereka Anda
bisa mendapatkan calon buyer selanjutnya melalui referral.
Bila Anda bisa memberikan pelayanan yang baik dan meninggalkan
kesan yang baik bagi para pelanggan Anda, maka tidak dipungkiri mereka akan
mencari kita kembali jika membutuhkan property lagi.
Cara menjaga relationship dengan pelanggan juga bisa dengan
memberikan bingkisan di Hari Raya Idul Fitri, menjaga komunikasi minimal lewat
chat WA sebulan sekali.
Beda Menjadi Sales/Marketing/Agen Properti Syariah VS
Properti Konvensional
Properti konvensional ini maksudnya adalah yang masih
menggunakan bank untuk system pembayarannya. Jika kita sudah memutuskan untuk
menjadi sales/marketing/agen property Syariah maka kita pun harus mencari
listing atau project yang juga Syariah.
Tentunya dalam hal strateginya pun akan berbeda antara
sales/marketing/agen property Syariah dengan property yang masih melalui bank
konvensional. Yang paling penting adalah kita lebih memahami bagaimana system Syariah
dan cara bermuamalah yang sesuai syariat Islam.
Kita tidak bisa langsung terjun menjadi sales/marketing/agen
property Syariah tanpa paham konsep muamalah. Karena itu akan berpengaruh saat
kita menggiring calon buyer untuk closing. InshaAllah jika kita sudah memahaminya
maka kita bisa mengarahkan juga para calon buyer untuk bisa memilih transaksi
yang sesuatu syariat Islam.
Menjadi sales/marketing/agen property Syariah kita juga
harus siap untuk bersaing dengan para sales/marketing/agen property konvensional
yang terlihat lebih menggiurkan penawarannya. Diantaranya adalah DP bisa 0%
atau DP ringan, proses cepat, ditanggung asuransi all risk, angsuran ringan,
dan beberapa tawaran lainnya.
Sedangkan di dalam property Syariah DP minimal 30% karena
developer Syariah tidak menggunakan modal dari bank untuk membangun unit
rumahnya, tidak ditanggung asuransi, angsuran bisa jadi lebih besar atau ringan
tergantung jumlah DP yang disetorkan.
Meski berat persaingannya, tetapi menjadi
sales/marketing/agen property Syariah Anda bisa sekaligus berdakwah sebagai
sarana untuk menyebar kebaikan. Karena Anda juga akan menjelaskan bagaimana
muamalah yang baik dan benar sesuai Syariah.
Hati-hati juga dengan konsep Syariah yang saat ini sudah
mulai banyak digunakan oleh bank-bank Syariah, karena Syariah di system mereka
bisa jadi berbeda dengan Syariah murni yang sesuai syariat Islam. Oleh karena
itu, penting hukumnya untuk selalu belajar memahami agama Islam.
Dengan menjadi sales/marketing/property Syariah Anda akan
mendorong para muslim untuk memilih transaksi yang sesuai muamalah, memiliki
rumah tanpa riba, yang tentunya hal tersebut akan lebih memberikan keluarga mereka
keberkahan.
Project-project property Syariah juga masih terbatas di
setiap kotanya, tetapi Anda bisa bergabung dengan para developer Syariah yang
ternama, seperti Developer Properti Syariah (DPS). Namun melihat minat
masyarakat muslim kini yang lebih berminat dan menginginkan rumah tanpa riba
maka akan memberikan harapan bagi meluasnya property Syariah.
Jadi jangan berkecil hati bila Anda saat ini masih belajar
menjadi sales/marketing/agen property Syariah, karena inshaAllah pekerjaan ini
lebih berkah daripada mendorong orang untuk membeli rumah dengan cara riba.
Kita hanya perlu lebih banyak belajar lagi tentang fiqh muamalah, cara
berkomunikasi yang baik, dan tentunya lebih banyak tawakal serta sabar. Jika
Allah SWT telah menentukan waktu yang tepat untuk kita closing maka tidak ada
yang bisa menghalangi itu. Oleh karena itu, selalu mintalah pada Yang Maha Menggerakkan
hati.